KETIKA APARAT BENTROK
Sungguh tidak disangka kejadian tadi siang. Ketika saya sedang asik mengajar di kursus, tiba-tiba adikku mengirim sms yang intinya kantor polres OKU dibakar, ada apa gerangan?Tidak biasanya kota kecil nan damai ini tiba-tiba geger. Puluhan anggota TNI dari Batalyon ARMED 15 Martaputa menyerbu Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan. Mereka membakar kantor dan merusak semua fasilitas yang ada. Saat beraksi, mereka membawa bendera merah putih dan menggunakan seragam dinas. Salah seorang anggota tampak membawa bendera merah putih yang dikibarkan di sebilah bambu.
Yang saya tahu dari para warga yang menyaksikan, awalnya para anggota TNI itu hendak menggelar aksi damai terkait salah seorang rekannya yang tewas tertembak anggota polisi beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 27 Januari 2013. Namun dikarenakan kecewa akhirnya cerita berakhir lain. Akibat dari serangan tersebut, kondisi POLRES OKU saat ini mengalami kerusakan cukup parah
Bukan hanya kantor polsek Baturaja, Sasaran amukan TNI adalah Seluruh POLRES yang ada di kabupaten Ogan Komering Ulu, baik OKU Induk, Oku Timur, maupun OKU selatan. Semua pos jaga polisi yang ada di kota Baturaja juga menjadi sasaran amukan anggota TNI, antara lain : Pospol simpang 4 UNBARA, Pospol simpang 4 Sukajadi, Pospol depan Ramayana, Pos Luncuk (Pasar Atas) dan pos-pos polisi lainnya termasuk POLSEK yang ada di wilayah OKU.
Sungguh disayangkan, kedua aparat yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat ini justru bentrok dihadapan publik secara nyata. Dari rekan yang ada di TKP tadi, didapatkan beberapa data penyerangan tersebut menyebabkan beberapa anggota Polisi terluka. Bebarapa korban tersebut antara lain :
- Kompol Ridwan (Kapolsek Martapura), mengalami luka di mata kanan
- Aiptu Marbawi, kaki kanan patah
- Bripka M, luka bakar dan memar
- Briptu Berlin Mandala, luka tusuk di dada kiri dan patah hidung
- Asrul Asbuan (petugas kebersihan), luka pelipis
Kejadian TNI vs Polisi ini bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia, sudah semestinya kita dapat memetik pelajaran dari kejadian ini. Peristiwa ini bukan hanya merugikan kedua belah pihak, tapi juga keamanan warga sipil yang tidak berdosa. Mereka yang tidak ada sangkut pautnya menjadi was-was, dan bahkan toko-toko serta pasar lengang karena aksi tersebut. Sungguh disesalkan, aparat yang seharusnya menjadi contoh malah bersikap anarkis. Semoga kasus ini cepat mereda sehingga suasana di kota kecil ini kembali damai.sumber gambar dan Pos :JPNN dan Detik.com)
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
ayoo taruhan menang mana . wkwkwkwk
ReplyDeleteaku milih yang menang aja deh, yaitu kebenaran hhehe
Delete{damai itu indah} tapi kenyataanya itu semua bhong sekarang malah pada bentrok....
ReplyDeletemau dibawak kemana negara indonesia ini.... hhhhhh
gak malu apa sama anak kecil wkwkwkwkwkwk