Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
Bicarakan Yang Terlupakan
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
Aku bukan sebuah lilin
Engkau temukan disudut Rumahmu
Lalu engkau bakar terangi jalanmu
Lalu engkau padamkan ketika menemukan lampu
Aku tidak mau menjadi lilin
Yang engkau gunakan untuk menerangi malam
Disaat penerang lain padam
Menerangi hingga meleleh padam
Aku tidak mau menjadi lilin
Yang dinyalakan ditengah kegelapan
Disalahkan sebagai dalang kebakaran
Sebagai pengalih kelalaian
Maukah engkau menjadi lilin ku?
--- End ---
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
Sleep less
Read more
Sleep Less Read more, gaya hidup ku yang baru. Yah mungkin tidak terlalu baru, karena gaya hidup ini kukenal semenjak aku mengenal yang namanya Blogger. Mungkin kira-kira 3 tahun yang lalu. Sejak itu, aku semakin suka membaca, ternyata dunia yang kukenal lewat internet khususnya dari jendela Google dan Bing lebih luas dari layar kaca. Dari dunia internet itulah aku mengenal apa itu SEO (yang sampai sekarang masih jadi misteri), apa itu konsep Blogazine (yang coba kuterapkan di Yang Penting Share walau gagal), apa itu Css, Html semenjak era Friendster , facebook, twitter hingga Google plus dan lain sebagainya.
Sejak mengenal dunia itu, aku sering lupa tidur, terkadang cuma dua jam dalam sehari. Aku seperti tak pernah bosan Menghabiskan waktu berlama -lama didepan komputer, membaca banyak hal yang tidak bisa kutemukan dalam kehidupan sehari-hari, menemukan hal-hal baru karena rasa keingintahuan yang tinggi, walau terkadang menemukan jalan buntu, vakum sementara karena ada kegiatan real, hingga tidak bisa tidur. Terkadang pagi ketemu pagi lagi belum satupun ide dieksekusi, ada saja masalah kutemui, tapi tetap trial dan error, tanya sana sini dari teman demi kepuasan diri dalam kreasi. Semua itu takkan bisa terbeli dengan uang
Kopi paste sudah jadi makanan sehari-hari, intip kode orang lain, baca pelajari, yah kalau udah benar-benar buntu tinggal salin dengan Ctrl + U, kalau ada waktu baru dipelajari lagi hahaa. Setelah tidak lagi bekerja di warnet, aku tetap berusaha untuk terus ngeblog walau yah agak sedikit ngeruk rupiah.Kalau ditanya apa yang sudah kuhasilkan dari ngeblog itu bisa kubilang belum ada. Sudah lebih dari ratusan posting yang kuhasilkan tapi tetap saja belum ada penghasilan. Tapi kuyakin semua yang kulalui akan berakhir dengan indah. Keep posting and keep blogging, to make your dream be happening.
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
"Nyalain Tv nya dong ada acara kartun nih bu", rengek seorang anak kepada ibunya. Nyalain sendiri, minta tolong sama bapak mu sana. "Bapak dulu ya dek mau nonton berita nih, ada berita seru di Tv, mengenai Eyang *ubur dan perseteruannya dengan para pengikutnya" kata sang ayah. "Ih ayah, aku duluan dong mau nonton acara sinetron terbaru di tv itu tu", teriak sang kakak dari dalam kamar. Yah begitulah penggalan kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk menikmati apa itu layar kaca, bisa dibilang layar mimpi.
Saya tak ingin membeberkan tentang sejarah penemuan kotak persegi yang dahulu amat sangat besar,berat dan juga mahal, yang sekarang semakin pipih, canggih dan juga bisa dijangkau oleh semua kalangan(syarat dan ketentuan berlaku). Melalu layar kaca itu, kita menekan tombol power yang mengalirkan arus listrik, mengubahnya menjadi energi cahaya dan bunyi, menghasilkan warna-warni dan juga menampilkan mimpi duniawi. Beragam mimpi yang ditampilkan dan ditawarkan, mulai dari barang yang bisa inilah, itulah, ada juga dongeng atau novel yang di perankan lewat film, sinetron atau juga reality show, informasi dari seluruh penjuru dunia, hiburan, musik dan sebagainya.
Berlama-lama di depan televisi saat ini menjadi suatu hoby bagi banyak orang. Menonton Tv menjadi salah satu "agenda" penting dalam kehidupan sehari-hari yang tidak boleh dilewatkan, bahkan walau tidak punya Tv sendiri. Saya tak akan bahas mengenai kenapa? Tanyakan diri anda masing-masing. Nah sekarang saya cuma ingin bilang manfaatnya. Ya, setidaknya, Tv memberikan terapi "mimpi" kepada para penontonnya melalui semua yang ditampilkan di dalamnya. Tv tidak hanya menampilkan mimpi indah, namun juga "mimpi buruk" bagi para penontonnya baik secara fisik maupun psikis.
Tak jarang ketika layar kaca atau tv mempengaruhi emosi, sikap serta tabiat seseorang secara tidak langsung. Tv juga sering dimanfaatkan sebagai media efektif untuk menyampaikan suatu informasi, ajaran, pendidikan dan bahkan tayangan-tayangan tak bernilai baik. Sebut saja yang dinamakan sinetron, penuh dengan cerita rebutan harta warisan, rebutan suami atau pacar, atau juga problem rumah tangga lainnya. Ada juga film yang menampilkan cerita bak di negeri dongeng, bertemu putri atau pangeran yang diimpikan, adegan yang diluar logika, sedang yang lainnya menampilkan acara hiburan yang penuh khayalan, bualan serta pembohongan publik dan tv juga membuat kita lebih konsumtif dengan barang-barang yang diiklankan demi meraup keuntungan yang diharapkan.
Yah, lebih layak Tv disebut dunia yang penuh impian. Tapi lebih baik daripada kehidupan nyata kita, yang justru sebetulnya bukan layar kaca tapi bagai panggung sandiwara. Kita punya banyak teman atau sahabat, keluarga serta orang-orang dekat kita, itu hanya disaat kita senang atau bahagia. Di saat kesusahan atau juga sedih, kita akan tahu mana yang benar-benar sahabat kita. Kita akan tahu mana yang benar-benar peduli dengan kita. Ya, dunia layar kaca sedikit lebih baik daripada dunia nyata, patutlah orang-orang betah berlama-lama didepannya, untuk melupakan sejenak panggung sandiwara itu
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854