Assalamualaikum Sharelikers,Apa kabar hari ini?Oh ya tahu gak,hari ini tanggal 21 april adalah hari Kartini loh,pasti semua udah tahu,apa ada yang lupa?waduh gawat nih,masa pejuang Emansipasi Wanita terlupakan.By the way kira-kira kapan ya ada emansipasi pria?hahaha ngelindur saya jadinya.
Nah untuk memperingati hari kartini ini saya kayaknya ada ide untuk menulis sebuah Puisi.Bukan hanya untuk memperingati beliau,tapi juga Kartini-kartini lain yang saat ini masih berjuang melawan sebuah arus Zaman yang sangat deras,yang malah lebih terjal daripada zaman perang dulu ,Kenapa?tanyakan saja pada mbah google,hehehe ,bukannya enggak mau jawab,takut salah ah.
Opini saya sih,karena arus informasi dan tuntutan ekonomilah yang membuat kartini-kartini zaman ini lebih berjuang untuk survive di tengah gejolak dunia.Dengan modal cinta kasih ,mereka rela untuk turun ke jalan,berkeringat darah,demi melihat anaknya,pasangan hatinya(sayangnya saya masih single,jadi enggak bisa ngerasain),tersenyum padanya.Pendapat sobat bagaimana?
Oh ya ,puisi ini saya tujukan buat Ibu saya tercinta yang telah menjadi kartini bagi saya dan keluarga saya.Meskipun belia jauh disana,saya hanya bisa berdoa,agar keringat beliau yang telah keluar untuk melihat saya tersenyum sampai saat ini dibalas dengan surga ALLAH SWT.Dan juga Puisi ini juga saya tujukan buat para kartini lainnya,di seluruh dunia,Amin.
Oke deh kita simak aja Puisinya yang mungkin tak seindah karya Chairil Anwar ataupun penulis puisi terkenal lainnya,maklum saya hanya seorang manusia biasa.hehehe.
Ibuku,kartiniku
Belum lagi Ayam berkokok,
Matahari menampakan hidungnya di ufuk timur
belum lagi Panggilan Subuh datang
Engkau telah lebih dulu bangkit dari peraduanmu
Engkau lihat kami masih terlelap
Engkau tersenyum manis
Tetapi sebenarnya
Engkau akan menghadapi hari yang panjang
Penuh dengan onak dan duri
Lalu engkaupun Ke dapur
Engkau menanak Nasi buat Kami
Memasak makanan untuk sarapan pagi kami
Lalu bau yang harum itu sampai kehidungku
Aku terjaga,
Mencari sumber bau yang lezat itu
Ku lihat engkau berkeringat sendirian
Engkau pun menghela keringatmu,
Engkau Lihat diriku dari kejauhan
Engkau menghampiriku
Engkau tanyakan padaku apakah aku sudah lapar?
Belum,aku menjawab simpul,Aku beranjak ke kamarmandi
untuk berwudhu
Lalu setelah masakan semua selesai
Engkau memanggil namaku
Engkau titip pesan padaku agar menjaga adikku
dan menyiapkan sarapan buatnya
Aku menjawab iya
Tak kutanyakan lagi kemana engkau mau pergi?
karena aku sudah terbiasa dengan hal seperti ini
Engkau pergi mencari sesuap nasi untuk pagi esok
untuk menyambung hidup kami
Di dunia Fana ini
.......
Demikianlah setiap pagi engkau lalui
Bukan hanya pagi,Kuihat dirimu selalu berpeluh ketika pulang dari seberang
Membawa sayuran dan beras untuk esok pagi
Terkadang Kudapati kakimu terluka
Kulitmu terkelupas
atau tanganmu melebam
Bahkan menghitam
Bahkan menghitam
dan selalu saja dirimu berkeringat deras
Cangkul dan sabit yang kau bawa kuletakkan ke dapur
penuh dengan warna hitam dan coklat
Kulihat dari kejauhan engkau tersenyum,
Engkau mengeluarkan oleh-oleh kesukaan kami
Adik-adikku dengan segera berlarian
Mengambil oleh-oleh yang kau bawa
Kau tersenyum lagi
seolah tak terasa Kerasnya perjuangan mu
KAu tak pernah mengeluh
KAu tak pernah mengeluh
Untuk mendapatkannya
Ya,demi melihat senyum mengembang dari kami
.......
Waktupun berlalu,
Aku beranjak dewasa
Aku belum lupa semua hal itu
Ketika pertama kali kulihat senyummu
saat pertama kali aku membuka mataku melihat dunia yang fana Ini
Ketika pertama kali engkau membisikkan ketelingaku
Inilah DUNIA nak!
Akupun hanya menangis saat itu
menandakan aku memang tak berdaya tanpa dirimu
Engkau mengajarkanku berkata,engkau mengajarkanku untuk berdiri datas kakiku sendiri
Untuk Selalu bangkit setiap terjatuh dan terjatuh lagi
Engkau ,.,.,
Ah,tak terhitung Jasa mu Padaku
Engkau mengajarkan ku betapa pahitnya Dunia ini
Dan akupun merasakan manisnya dunia setelah kau tunjukkan padaku
Bagaimana cara menghadapi pahit itu
Engkau mengajarkanku untuk tidak pernah putus Asa
Engkau mengajarkanku Untuk selalu Ingat Kepada NYA
Engkau selalu mengajarkanku untuk Selalu Kuat
Kini Ku akui,aku masih Lemah
Saat Aku jauh darimu
TanpaMu,
Tanpa hadirmu,
Tanpa belaian kasih sayangmu,
Aku rasakan sekarang jauh darimu
Engkaulah matahariku
Engkaulah Embun Pagiku
Engkaulah matahariku
Engkaulah Embun Pagiku
Ibu engkaulah KartiniKu
.........................
Begitu lah sekiranya Puisi dari saya di Hari Kartini ini,By the way saya sampai keluar air mata dah pas nulis puisi ini.Oke deh sharelikers sekalian.Semoga Jiwa Kartini terus Hidup sepanjang zaman.By the Way siapa Kartini bahi sharelikers sekalian?tulis jawaban sobat sekalian dengan alasannya ya!Ayo share opini agan -agan Dibawah ini Ya ^_^(yps)
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
in hari adalah hari kartini. semoga dengan hari kartini ini wanita di indonesia bisa terinspirasi dari salah satu ibu kita ini...
ReplyDeletewahhh puisinya bagus banget sob... :)