Gak bosen jadi Follower ?

Gak Bosen Apa Jadi Follower?

Follower, mendengar kata itu tentunya sobat langsung tanpa mencari di google terjemahan atau kamus memikirkan arti kata itu adalah sebagai pengikut. Kata Follower memang menjadi familiar karena kehadiran jejaring sosial Twitter dan juga Blogger. Kalau di twitter biasanya orang yang baru dikenal kemudian memfollow lalu kemudian minta di follback, dengan berbagai cara, apalagi di blogger, bahkan ada yang sampai ngemis-ngemis minta di follow. Itulah salah satu fenomenanya, saya pun dulu menjadi bagian dari itu hingga kini hehe.

Sebenarnya apa sih makna dan keuntungan menjadi follower atau juga punya banyak follower?. Menurut kamus Oxford, follower itu artinya "a group of enthusiasts" atau bisa disebut juga Fans, atau sekumpulan penggemar atau memiliki ketertarikan terhadap sesuatu. Menjadi seorang follower di dunia blog serta jejaring sosial twitter membantu kita mendapatkan update terkini dari orang yang kita follow. Dan mempunyai banyak follower artinya banyak penggemar. Seorang follower tentu menyetujui serta mengakui apa yang dia gemari itu adalah baik untuknya.

Eitss, tapi tunggu dulu, yang akan saya bahas disini bukan menjadi follower dengan cara menekan tombol follow, tapi yang akan saya bahas di post ini adalah, kebiasaan "follower" yang sudah stadium akhir yang selalu mengimitasi apa yang dilakukan oleh si trendsetternya.

Contohnya follower atau fans dari artis terkenal seperti PSY gangnam style yang ngetrend baru baru ini serta boyband atau juga girlband Korea. Alhasil para fans atau follower tadi akan mengikuti apapun gaya dari sang trendsetter mereka, mulai dari gaya berbicara, gaya berbusana, gaya rambut hingga aksesories dan gaya hidup mereka menjadi pusat imitasi mereka.

Apa ruginya trendsetter?.Kegiatan "meniru" ini sebenarnya tidak bakal merugikan sang trendsetter alias yang difollow karena toh sang trendsetter di tiru dan diimitasi karena memang dia unik dan pantas di imitasi. Justru yang kasihan adalah sang follower.

Follower akut bisa dibilang fanatik akan kehilangan percaya diri, krisis mental serta menjadi tidak kreatif sehingga tidak mempunyai ciri khas pribadi karena selalu senang mengimitasi sang trendsetternya.

Yups, balik lagi ke masalah blogger. Setiap blog sejatinya mencerminkan kepribadian dan ciri khas dari sang authornya. Jika authornya adalah seorang follower narsis yang ingin mendapat pujian serta pengakuan dari publik dengan cara mengimitasi sang trendsetternya, maka itu sangat mustahil.

Menjadi follower memang menjadi salah satu bagian dari siklus dalam pencarian jati diri serta ciri khas pribadi masing-masing author blog. Akan tetapi Jika kita terus menerus menjadi follower maka kerugian materi dan waktu saja yang kita dapatkan. Bagaimana nasib follower blogger akut?. Dia akan krisis percaya diri, membuang-buang waktu dengan plagiat dari blog-blog trendsetternya, hingga akhirnya dia akan bosan sendiri terpuruk tanpa arah. Dan terkadang tidak semua yang dia imitasi itu baik bagi dirinya. Kasihan sekali bukan?. So masih inginkah menjadi follower?. Cepat lewati masa masa sebagai follower dan jadilah seorang trendsetter atau pionir dalam hal apapun dalam hidupmu.

---THE END---

Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854