25 Nov 2012

Kunang-Kunang dimanakah Kini?

Kemanakah sang Kunang-Kunang?

Di malam yang gelap sehabis gerimis ini, sebuah serangga kecil mengusik ketenanganku. Menggodaku untuk menangkapnya, pancaran warna terang dari ekornya mengingatkan ku pada masa kecilku dulu, menangkap si kuku setan, julukan sang kunang-kunang.

Malam yang gelap biasanya di hiasi oleh kelap-kelipnya cahaya kunang-kunang. Pada malam hari dia terbang kesana-kemari di area persawahan. Dulu ketika saya masih kecil, setelah selesai mengaji di surau, saya sering banget mainin kunang-kuning ini.

Karena saya menganggap dia itu suatu hewan yang unik dan membuat saya penasaran. Kenapa dia bisa mengeluarkan cahaya? bagaimana cara dia menghasilkan cahaya tersebut? .

Itu merupakan pertanyaan-pertanyaan yang terlintas dibenak saya waktu saya kecil ketika melihat kunang-kunang tersebut. Apakah dia menggunakan baterai (misalnya dia menggunakan baterai AC?) bahkan sampai-sampai saya dengan teganya membunuh kunang-kunang tersebut, lalu saya memeriksa isi perutnya .

Apa benar ada baterainya demi menjawab rasa keingintahuan saya tentang asal cahaya tersebut. Setelah saya periksa isi perutnya, saya nggak menemukan yang namanya baterai didalamnya. Tapi, di kala saya SMA, saya menemukan jawaban dari mana asalnya cahaya berkedip-kedip tersebut.

kunang-kunang,globalwarming

* Cahaya Kunang-kunang *

Menurut sebuah studi oleh para peneliti Universitas Tufts dan juga keterangan dari guru Biologi saya dulu. Cahaya Kunang-kunang ini merupakan hasil pencampuran oksigen, pigmen yang disebut luciferin. Enzim luciferase, bahan kimia yang disebut adenosin trifosfat (ATP) adalah yang menyediakan sel energi, menurut peneliti Harvard Medical School. Kristal asam urat, yang terletak di sel-sel bisa diaktifkan untuk membuat cahaya, bertindak sebagai lapisan reflektif dan bersinar dari seluruh badan serangga.

Namun, pola kedipan perut kunang-kunang itu tetap menjadi misteri, di mana ilmuwan tidak yakin apakah pola ini dikendalikan oleh sel-sel saraf serangga atau suplai oksigen. Tetapi, para ilmuwan menyimpulkan bahwa cahaya berkedip-kedip tersebut berfungsi untuk menarik perhatian pasangannya.

Kunang-kunang, yang memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin, menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya. Selain itu, pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula menyorotkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya, sang betina yang "memanggil."

Sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya mereka untuk mempertahankan diri,untuk memperingatkan antar-sesama jenisnya tentang ancaman bahaya, maupun peringatan bagi serangga dan burung pemangsa agar tidak memakannya.Mereka mengeluarkan sinar sebagai tanda pada musuh bahwa mereka bukan makanan yang lezat.

Sebab, zat pemicu pembentukan cahaya kunang-kunang berasa pahit. Kalaupun ada serangga pemangsa yang nekad, mereka biasanya memakan tubuh kunang-kunang dari bagian kepala, terus hingga ke bagian belakang, kecuali bagian perut yang tidak dimakannya.

* Kemanakah Dia Menghilang?*

Namun, hewan yang dapat mengeluarkan cahaya pada malam hari tersebut sudah sangat jarang dijumpai. Biasanya di desa saya kunang-kunang tersebut sering dijumpai, tapi sekarang setiap saya pulang ke desa, cahaya kunang-kunang yang selalu menghiasi sawah tersebut sudah tidak ada lagi.

Kemanakah dia pergi? Ini merupakan pertanyaan yang mungkin terlontar dari benak kita, ketika mengetahui hilangnya keberadaaan kunang-kunang tersebut. Apakah diambil sang pemilik kuku? yakni setan? ahh ngaco, itu cuma mitos hehe. Atau ulah manusia juga? ini masih misteri, saya masih belum bisa menjawab secara pasti pertanyaan tersebut karena belum ada penelitian yang dapat membuktikan hilangnya keberadaan kunang-kunang tersebut.

Tapi menurut logika kita, kunang-kunang menghilang dari lingkungan kita karena pembukaan lahan untuk berkebun, bercocok tanam serta pertambangan bahkan pemukiman dan perkotaan yang saat ini sudah banyak dilakukan oleh masyarakat. Dengan membuka lahan perkebunan tersebut, hutan-hutan rimba ditebangi sehingga pohon-pohon sebagai tempat tinggal kunang-kunang sudah tidak ada lagi. Masih mending untuk perkebunan, kalau untuk pemukiman serta pertambangan, semua tanaman habis ditebang baik secara legal dan illegal tanpa diiringi reboisass.

* Selamatkan Mereka ! *

Oleh karena itu sang kunang-kunang kehilangan tempat tinggal dan sumber makanannya. Apabila habitat dan makanan mereka sudah tidak ada lagi, bagaimana mereka bisa hidup. Selain itu, pemanasan global (Global warming) sepertinya juga berdampak terhadap kehidupan kunang-kunang, biasanya kunang-kunang tinggal ditempat yang sejuk dan dingin, dengan adanya pemanasan global, suhu permukaan bumi jadi semakin panas.

Tempat-tempat yang dulunya itu fresh, sejuk dan dingin, sekarang sudah berubah menjadi panas, jadi kunang-kunang mati karena suhu yang meningkat tersebut. Kenapa terjadi pemanasan global?. jawabannya ada dibenak kita masing-masing.

Bagaimana cara menemukannya kembali? Rasanya sudah sering kali program yang di koar-koarkan pemerintah serta dunia tentang global warming, tapi bukti nyatanya belum terlihat secara nyata.

Penanggulangan Global warming memang proses yang tidak singkat. Tidak sekedar menyebarkan spanduk, membagikan poster, menulis artikel tentang global warming , mengadakan seminar dll. Akan tetapi kalau tidak dimulai dari diri sendiri tidak akan bisa tuntas sampai kapanpun.

Dengan berkembangnya ilmu dan teknologi pada saat ini sebaiknya diimbangi dengan kelestarian alam kita, kita harus menjaga keasrian lingkungan kita agar keberadaan makhluk hidup terjaga.

Jangan sampai kunang-kunang hilang ditelan waktu yang nantinya tinggal kenangan, cerita dan dongeng bagi anak-cucu kita dimasa yang akan datang. Semoga artikel ini bisa sobat informasikan pada teman-teman lainnya, demi kelestarian hewan satu ini.

Sumber : Wikipedia

Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854

29 comments:

  1. iya ren dah sekitar 5 th ini w g liat tu kunang2,,pada kmna lah apa karna Global warming y ren...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah ya nih mift mgkin kena dampak global warming

      Delete
  2. waktu kecil saya paling seneng tuh nankepin kunang kunang itu rame2 ma temen2 waktu kecil tempoe doeloe,,,ga kpikiran sblumnya klo ga baca postingan ini mungkin saya adalah salah satu orang yg lupa sm kunang2 hmmmm,,,,dampak iklim dan konsisi lingkungan yg tambah rusak bkin kunag-kunang itu ngilang ditelan bumi,,, mudah2an blm punah, soalnya ttu serangga yang unik banget soalnya ,,lain drpada yang lain hihihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya laen daripada yg laen, gak ditelan bumi koq, tapi dikunyah2 bumi wkwakwk

      Delete
  3. wah jadi inget dulu neh, tapi sekarang emang udah jarang ni kunang-kunang apakah benar-benar akan punah atau apapun namun sudah jarang ditemukan! btw kira-kira bisa gak ya dikumpulin banyak-banyak trus dijadiin pembangkit listrik tenaga kunang-kuang (PLTK) he,,he,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah2 wah idenya sungguh cemerlang nehh, tapi kan kunang2 cuma menghasilkan sinar berupa cahaya non-listrik, law ada listriknya, bisa2 pas megang kena setrum wakwkw

      Delete
  4. eh iya yah, sekarang aku udah jarang nemuin dikota ku, cuman sesekali ketemu ditaman taman kota itupun jarang
    wahhh akibat pembangunan tanpa kenal ampun nih keknya

    eh iya bener, dikotaku juga kunang kunang itu katanya dari kuku orang wafat, apakah mungkin orang wafat sekarang kukunya udah enggak bisa jadi kunang kunang lagi yahh
    Hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hemmm masih untung dari Kuku, gimana law dari jigong ya? wakwkwk

      Delete
  5. iya ne..sktran rumah di kmpung udah jrang liat kunang2..pdhal jaman kcil dlu,pulang ngaji,pasti liat kunang2..sklian nerangin jalan plang..
    #savekunang2

    ReplyDelete
    Replies
    1. sekarng kan ada aku yg nerangi jalan kamu #eaa mulai ngegombal

      Delete
  6. sekarang sudah jarang kunang" kayak capung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya saya juga jarang liat capung sekarang

      Delete
  7. banyak lalat yg sering mondar mandir... hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha lalat kecoa dan tikus tentunya

      Delete
  8. dulu waktu saya kecil, setiap ada listrik padam pasti banyak kunang" bermuncculan..
    tpi sekarang sangat jarang saya temui..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, sekarang gak lagi bisa ditemuin dengan mudah law gak di hutan belntara

      Delete
  9. jadi inget lagunya es nanas.. kunantiii dirimuuu sampai aku ketidurannn ku mimpi dikejar kunangkunaaang..

    ReplyDelete
    Replies
    1. eaaa mbak dini keinget memori taun berapa tu? hehe aq blum lahir kali yah??

      Delete
  10. wah keren gan tampilan blog ente..:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih gan, biasa aja ah prasaan

      Delete
  11. wahhh kunang2 yaaa... ini ane sering melihatnya... binatang yang subhanallah indah banget... yang memeliki cahanya dengan sendirinya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, sungguh indah mas ciptaan tuhan

      Delete
  12. iya juga ya udah 4thn nggak liat kuku mayat lagi wwwkwkwkwk.... ditunggu kunjungan baliknya....

    ReplyDelete
  13. jarang banget serangga ini muncul .. cuman, 4 tahun lalu sewaktu ada acara kemping ada nih si kunang-kunang ,, itupun cuman beberapa dan kemudian hilang lagi .. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah ceritanya mirip sama damzak, apa jangan2 satu kemping sama dia ?

      Delete
  14. Yaa kang, ane juga ndak lihat kunang2 sejak ane masih kelas 3 SD.... emmm kemana ya... HUfh sayang sekali kalau punah. Menurutku itu hewan yang paling angggun karena punya ownlight. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup2 ownlight nya itu lohhh glowing banget

      Delete
  15. Yaa kang, ane juga ndak lihat kunang2 sejak ane masih kelas 3 SD.... emmm kemana ya... HUfh sayang sekali kalau punah. Menurutku itu hewan yang paling angggun karena punya ownlight. :D

    ReplyDelete