Benny & Mice adalah sebuah seri strip komik yang terbit setiap minggu di harian Kompas. Strip komik ini mengambil latar keadaan kota Jakarta yang Metropolitan. Komik ini dikarang oleh Benny Rachmadi dan Mohammad "Mice" Misrad.
Komik ini banyak melakukan kritik sosial kepada penduduk Jakarta dari berbagai kalangan serta penduduk indonesia pada umumnya. Kedua tokohnya, yaitu Benny & Mice sebenarnya merupakan gambaran diri dari kedua pengarang sendiri. Komik ini bergaya hiperbolik. Kisah kartun Benny & Mice diambil dari realitas sosial di sekitar kedua pengarangnya.
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito, mengatakan bahwa kartun Benny & Mice sebenarnya adalah bagian dari tradisi kritik kebudayaan yang disampaikan dengan bahasa sopan namun menggelitik dan membuat orang berpikir.
Seri strip komik ini bercerita mengenai dua lelaki berumur sekitar 30-an yang mencoba bertahan hidup di kota Jakarta . Benny dan Mice adalah dua sahabat yang termarjinalkan secara struktural di Jakarta. Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan mereka untuk tetap menerima hidup ini apa adanya.
Meskipun kelihatannya ndeso dan kampungan, keduanya tetap kompak dan berusaha sebaik mungkin untuk tetap eksis di lingkungan sosial kota Jakarta. Kekuatan utama dari komik ini adalah nilai kejujuran dan objektifitas yang diilustrasikan di setiap ceritanya.
Benny dan Mice adalah representasi dari jutaan rakyat yang terjebak dalam kemiskinan kota besar seperti Jakarta. Keduanya selalu ingin mengejar "kecepatan" kota Jakarta dengan kondisi seadanya dan bahkan tidak memungkinkan.
Dua tokoh Benny and Mice sebenarnya dapat dikatakan sebagai dua karakter yang menyatu. Sekilas memang tidak ada perbedaan karakter antar keduanya. Jahil, polos, kampungan dan konyol. Namun jika diperhatikan, tokoh Benny memiliki sifat lebih tegas, sedikit pintar tetapi sok tahu. Karakter Mice lebih bijak tetapi sama juga otaknya dangkal, sangat naif dan lugu.
Uniknya, di kolom awal kartun ini, Benny dan Mice selalu digambarkan dengan setting dan kostum yang berbeda-beda di setiap episodenya. Objektivitas cerita pun menjadi salah satu kelebihan kartun ini. Dalam ilustrasinya, kartun ini memang mengetengahkan isu-isu realisme sosial dan politik.
Namun, tidak seperti kartun-kartun lainnya yang selalu terkesan menggurui, kartun Benny and Mice tampil apa adanya. Malah ada beberapa kebiasaan buruk masyarakat miskin dikritik oleh kartun ini.
Tapi, sejak tanggal 4 Juli 2010 adalah episode terakhir Benny & Mice dan pada minggu berikutnya (11 Juli 2010), Benny & Mice digantikan oleh Mice Cartoon yang hanya digambar oleh Muhammad "Mice" Misrad.
Dulunya, yang penting share adalah salah satu penggemar kartun ini, sering kali setiap membaca koran kompas , saya selalu tak pernah melewatkan pojok kartun ini yang diantaranya diisi oleh duo kartun ini. Tapi sekarang si Benny sudah tiada. Penasaran dengan kenyataan ini, saya mencoba mencari melalui mesin pencari google. Disinilah saya baru mengetahui bahwa keduanya sudah tidak bersama lagi. Walaupun sebenarnya tebakan saya benar bahwa Beni sudah tidak bersama lagi dengan Mice. Namun, penyebab berpisahnya ini yang membuat saya penasaran. Layaknya seorang fans kartun, Kepenasaran harus dituntaskan, demikan saya membuat cetakan dalam ide menulis sekarang.
Mungkin saya telat mengetahui berita ini,tapi sebuah tulisan sudah memuat persis dengan kepenasaran saya. Disana dituliskan tentang mengapa Beni dan Mice "bercerai". Blog itupun mendapatkannya dari tempo interaktif. Ceritanya begini.
"Benny ke mana ya? Saya cari-cari di kolong, di belakang lemari kok enggak ada,” kata Mice dengan canda khasnya. Dalam kesempatan berbeda, Mice hanya menjawab, "Bennynya sudah mati tiba-tiba." Duo kartunis yang memiliki nama lengkap Benny Rachmadi, 40 tahun, dan Muhammad Mirsad, 40 tahun, ini memang dua pekan terakhir tak lagi bersama.
Kini hanya hadir Mice dengan curahan hatinya sebagai seorang suami dan ayah satu anak. "Konsepnya sedikit berubah, meski hadir tetap sebagai Mice yang tolol, sok tahu, dan norak.
Hanya obyek dan isi cerita mungkin akan sedikit berbeda,” kata pria berkacamata ini. "Nah, karakter itu yang saya enggak bisa, makanya saya memilih untuk mundur saja," ujar Benny.
Keduanya mengaku dari dulu memang tak memiliki satu visi dan misi. "Kami dua pribadi yang sangat berbeda, Benny keras, kaku, pandangan lurus. Mice sok tahu, tolol, tapi fleksibel," Mice menjelaskan. Toh, perpisahan ini menjadi pukulan berat dalam karier mereka berdua. Persahabatan mereka pun sudah terjalin lama, 20 tahun, sejak kuliah di Institut Kesenian Jakarta. "Mungkin yang terbaik saat ini kami pisah ranjang dulu, bertualang sendiri-sendiri,” keduanya kompak menjawab meski di tempat terpisah.
Sedih memang, tapi bagaimanapun life must go on. Walaupun Beni sudah tidak bersama lagi dengan Mice, kelakar Mice tetap saya suka. Ada sesuatu yang lain dalam cerita Mice. Semoga post ini mengobati kerinduan saya dan pencinta duo kartunis Benny and mice senusantara dan sejagad maya ini.
Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854
pertamaxx :D
ReplyDeleteuntung gak persempak lu :P
DeleteSemoga mereka tetap akur n selalu menjadi inspirasi ke parapembacanya.
ReplyDeleteaminn yah mereka gak akur lagi mas, mereka udah pisah ranjang eh pisah kisah hehe
DeleteSayang sekali :-(
Deletewiiihh ane jarang baca koran bang.. jadi gak tau lelucon Benny dan Mice.. tapi setelah lihat dari sini... ane jadi pengen tahu gmana cerita lelucon mereka... walaupun benny sudah tidak ada...
ReplyDeleteyups kalau ingin baca kisah mereka di KOMPAS tuh biasanya ada
Deleteoke bang...
Deletekayaknya pernah denger tentang benny n mice ini, tapi belom pernah baca :)
ReplyDeletemasa?? wah2 udah lama nih Benny and mice, hehe makanya saya tulis, kan tema blog saya "bicarakan yang terlupakan" wekekeke
DeleteWah ni tentang komik ya bro? Duh aku belum terlalu tau tentang komik soalnya gak pernah baca komik neh tapi mungkin udah pernah cuma lupa, soalnya klo dulu suka baca-baca cerita di koran, nah setelah mulai beranjak dewasa (cieeeeeee dewasa), aku udah gak pernah lagi baca-baca komik! Paling nonton tv aja he,,he,,
ReplyDeletewkwkkw ya bang aq bacanya sering di pojok koran Kompas, sekarang cuma tinggal si Mice, eh ya kalau ini mah beda sama komik seperti doraemon atau naruto yang lagi trend2 saat ini hehe, kalo nonton tv aq malah stop beneran, males liat sinetron2 gak mutu di TV
Deleteterkadang katak-mengkritik itu gampang.., semua org bs melakukannya tp mau gk org menerima kritikan..? itu yg susah... *smile
ReplyDeletewah wah ini apa ya bang komentarnya ditujukan buat siapa? saya kurang mengerti, buat saya sebagai author atau ke penulis si Benny and mice ? :/
Deleteini komik ya sob semngat ajalah
ReplyDeletemaksudnya? semangat apanya ya? hemmm ...... bukan saya yang ngarang komiknya ckckck
DeleteHihihi belum pernah liat kartun ini :D
ReplyDeleteohh gak pernah liat ya? hehe wajar kalau gitu, syukurlah berarti masih nyangkut2 sama thema blog saya brow, "bicarakan yang terlupakan "
DeleteAku kagak ngerti nie makanan apa lagi? :D Maklum aku baru lahir tahun 98.
Deleteckckc komentarmu lebih dari komentar bocah, udah tau itu tentang tokoh seniman kartunis masih saja dibilang makanan , sak karep mu lah jok :P
DeleteWahaha, cuma pernah liat di koran. Hmm,, apakah ada sejenis buku komiknya?,
ReplyDeletetapi lebih suka yang gratis, yaitu komik MASDIMBOY
hahaha setuju sama yang diatas :D
DeleteMasdimboy juga keren xD