5 Apr 2012

Masih Ingatkah Dengan Petrus?

Petrus,Haruskah Di bangkitkan lagi untuk menumpas "Pemeras" Rakyat?

Mayat-mayat itu rata-rata bertato, sementara dada atau kepalanya berlubang karena ditembus peluru. Mayat itu ada yang ditemukan dengan tangan terikat tergeletak begitu saja di pinggir kali. Mayat lain ada yang ditemukan di dalam karung di bantaran kali. Ada pula yang ditemukan di semak-semak. Berita soal penemuan mayat di mana-mana itu menghiasi media massa sepanjang 1983-1985. Setiap hari nyaris selalu ada berita penemuan mayat dengan kondisi menakutkan itu. Selama 1983-1985, memang muncul penembak misterius atau yang dikenal sebagai petrus. Mayat-mayat dengan lubang peluru di kepala atau dada yang ditemukan di sembarang tempat itu diduga kuat merupakan korban "petrus".
(---Majalah Detik---)

Apa yang dimaksud Petrus?

Bicara soal sejarah,Indonesia memiliki sejarah kelam dimasa kediktatoran Bung Harto,Presiden RI yang kedua,yang memimpin Indonesia. 32 tahun bukanlah masa yang pendek untuk jabatan seorang presiden.Nah,disaat itulah,Indonesia mampu bersaing dibawah kendalinya dalam bidang ekonomi dan pembangunan.Disatu sisi,Kepemimpinan Soeharto mampu membuat stabilitas ekonomi dan Keamanan Meningkat,disisi lain,ternyata ada banyak sisi kelam dari seorang Jenderal Penumpas Gerakan G30S PKI ini.
Sebelumnya saya sampaikan,Post ini bukan Post untuk menyudutkan pihak siapapun,Sebagai orang indonesia,kita mesti tau sejarah yang sebenarnya akan mantan pemimpin bangsa ini.Terlepas baik buruknya beliau,Karena jasa Beliau terbilang sangat besar untuk bangsa ini #salutation for him.Jadi jika ada yang merasa tersinggung atau tak setuju,mohon dimaklumi
Baiklah, Mari kembali ketopik. Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus (operasi clurit) adalah suatu operasi rahasia dari Pemerintahan Suharto pada tahun 1980-an untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi pada saat itu. Operasi ini secara umum adalah operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah. Pelakunya tak jelas dan tak pernah tertangkap, karena itu muncul istilah "petrus",singkatan dari penembak misterius
revolver  petrus

Sejarah Petrus Dan Aksinya

Petrus tidak lahir dengan sendirinya.berawal dari operasi pe­nang­gulangan kejahatan di Jakarta. Pada tahun 1982, Soeharto memberikan peng­har­gaan kepada Kapolda Metro Jaya, Mayjen Pol Anton Soedjarwo atas keber­ha­silan membongkar perampokan yang meresahkan masyarakat.
Pada Maret tahun yang sama, di hadap­an Rapim ABRI, Soehar­to meminta polisi dan ABRI mengambil lang­kah pemberantasan yang efektif me­ne­kan angka kriminalitas. Hal yang sama diulangi Soeharto dalam pidatonya tanggal 16 Agustus 1982. Permintaannya ini disambut oleh Pang­­­opkamtib Laksamana Soedomo da­lam rapat koordinasi dengan Pangdam Ja­ya, Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan Wagub DKI Jakarta di Markas Kodam Metro Ja­ya tanggal 19 Januari 1983. Dalam rapat itu diputuskan untuk melakukan Operasi Clurit di Jakarta, langkah ini kemudian diikuti oleh kepolisian dan ABRI di ma­sing-masing kota dan provinsi lainnya
Bagaimana kehebatan Petrus ini dan pola aksinya?.Kala itu, para pria bertato disergap ketakutan karena muncul desas-desus, petrus mengincar lelaki bertato. Peristiwa penculikan dan penembakan terhadap mereka yang diduga sebagai gali, preman, atau residivis itu, belakangan, diakui Presiden Soeharto, sebagai inisiatif dan atas perintahnya.
Dengan entengnya Soeharto bilang: "Ini sebagai shock therapy," kata Soeharto dalam biografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya.Tercatat, Tahun 1983 saja tercatat 532 orang tewas, 367 orang di antaranya tewas akibat luka tembakan. Tahun 1984 ada 107 orang tewas, di antaranya 15 orang tewas ditembak. Tahun 1985 tercatat 74 orang tewas, 28 di antaranya tewas ditembak. Para korban Petrus sendiri saat ditemukan masyarakat dalam kondisi tangan dan lehernya terikat.
Kebanyakan korban juga dimasukkan ke dalam karung yang ditinggal di pinggir jalan, di depan rumah, dibuang ke sungai, laut, hutan dan kebun.Pola pengambilan para korban kebanyakan diculik oleh orang tak dikenal dan dijemput aparat keamanan.
Pada masa itu, para preman menjadi sangat takut untuk keluar rumah, bahkan pemuda bukan preman tapi mempunyai tato di badannya kadang juga sering menjadi incaran para petrus. maka tak heran jka pada masa itu, Rumah sakit kewalahan menerima para pemuda yang ingin menghapus tato mereka.
Tercatat ada 11 provinsi yang menerapkan petrus, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.Tapi sampai sekarang, belum ada pengakuan resmi dari pemerintah . Dan bahkan kasus ini seakan hilang begitu saja seiring dengan lengsernya kekuasaan Soeharto.
gali,tatoo

Mestikah Dibangkitkan Kembali?

Meski begitu, Petrus diyakini sebagai salah satu produk pemerintahan Soeharto untuk menghabisi para preman yang meresahkan masyarakat. Dan terbukti, cara itu cukup manjur. Setidaknya banyak preman yang kalang kabut, takut keluar rumah, bahkan harus rela menghapus tato yang melekat di tubuh mereka karena takut ditangkap dan dihabisi oleh si Petrus.
Nah..saat ini zaman dan mode premanisme kembali mengemuka dan berubah. Pembunuhan seorang bos yang diduga dilakukan oleh sekelompok preman, serta bentrok maut yang terjadi di RSPAD Gatot Soebroto, semakin menegaskan kondisi ini, meski sebenarnya ini bukanlah hal yang baru lagi. Lalu perlukah menghidupkan Petrus kembali? Sebagaimana suara-suara yang mulai terdengar akhir-akhir ini?
Bukan hanya itu,Premanisme sekarang sudah berubah wujudnya.Bukan hanya yang level teri.Bagaimana dengan "pemeras" rakyat yang berdasi?yang hidup dari Uang rakyat?Yang kemudian melarikan uang rakyat?Apakah mesti digalakkan Petrus agar mereka jera?
Jawabannya pasti tidak akan mudah. Petrus memang terbukti manjur membasmi sekaligus menakut-nakuti preman kala ini. namun, itu dulu, saat negara kita dikuasai oleh satu kekuatan tunggal.
Saat negara ini berjalan dalam satu kepemimpinan yang cenderung otoriter sehingga pemerintah seperti memiliki legitimasi untuk melakukan apapun untuk menjaga stabilitas negara, meski dalam versi mereka dan untuk kepentingan mereka.
Nah..saat ini kondisi sudah berbeda. Negara kita tidak lagi dikuasai oleh single majority. Siapapun memiliki hak untuk menuntut meskipun penyimpangan itu dilakukan oleh pemerintah sekalipun.
Artinya, andai saja Petrus, atau model operasi sejenis misalnya, muncul kembali, bisa jadi kegaduhan yang lebih dahsyat akan muncul, terutama yang menyangkut isu HAM.#bukan hamburger
Lihat saja beberapa Quote yang pernah dilontarkan beberapa sosok cendikiawan dan hukum dizaman itu akan aksi Petrus berikut ini:
Setuju mengenai adanya penembak-penembak misterius dalam menumpas pelaku kejahatan. Demi untuk memberikan rasa aman kepada 150 juta rakyat Indonesia, tidak keberatan apabila ratusan orang pelaku kejahatan harus dikorbankan.
Ketua MPR/DPR Amir Machmud (Sinar Harapan, 21 Juli 1983).
Sedikitnya ada empat aspek yang harus diperhatikan, yaitu aspek keamanan, sosial, ekonomi dan politik. Memang aspek keamanan lebih menonjol, tapi tidak berarti aspek lainnya dapat ditinggalkan! Untuk itu para petugas keamanan agar tidak hanya terpukau pada aspek yang menonjol itu saja, tapi harus mendalami keseluruhan permasalahannya.
Oka Mahendra S.H. (Kompas, 16 April 1983).
Saya melihat sistem konvensional ini sudah tidak bisa mengatasi masalah kriminal yang terjadi di Indonesia, maka ini harus diambil satu pertimbangan, kriminalitas dibasmi atau tidak. Jadi keputusannya dibasmi demi kepentingan rakyat
Waka DPA Ali Murtopo (Sinar Harapan, 28 Juli 1983).
Sekalipun mereka penjahat, namun sebagai manusia berhak mendapat keadilan melalui lembaga peradilan. Dan menembak ditempat, walaupun oleh petugas Negara, jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan.
Ketua Yayasan LBH Adnan Buyung Nasution S.H. (Sinar Harapan, 14 Mei 1983).
Pada dasarnya Petrus hanya sebuah contoh dari ketegasan pemerintah dalam menanggani setiap kegiatan yang berpotensi menganggu dan meresahkan masyarakat meski barangkali menegaskan betapa berkuasanya pemerintah kala itu. Artinya, masalah sebenarnya bukan pada apakah harus menghidupkan Petrus atau tidak saat ini, melainkan pada bagaimana pemerintah bisa menunjukkan sikap tegas dalam menghadapi masalah premanisme ini, ataupun masalah yang lain. Kalaupun ada pihak-pihak yang mengatakan bahwa negara ini butuh Si Petrus, tidak lain dan tidak bukan lebih dipicu oleh kegemasan dan kegeraman melihat lembeknya pemerintah, melalui aparat keamanannya dalam menanggani "premanisme modern" yang sudah jelas-jelas meresahkan.

Andai pemerintah dan aparat keamanan memiliki ketegasan yang benar-benar nyata dan terlihat, suara-suara untuk menghidupkan kembali Petrus tak akan terdengar karena negara ini tak butuh Si Petrus yang hanya merupakan bentuk nyata dari otoriterisme.Nah,bagaimana dengan anda?apa Opini anda?apa mesti dihidupkan Kembali si petrus ini?

Tampilan terbaik menggunakan Google chrome dan Mozilla +5 layar 1280x854

53 comments:

  1. Wah, baru tahu bang soal sejarah ginian, serem juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tiada pertamax di antara kita :D :ngakak

      Delete
    2. hehe sama aq aja baru tau,tadi abis baca2 diforum kaskus jadi ada ide gitu hehe,semoga nambah pengetahuan sejarah kita

      Delete
    3. saya juga baru tahu Ran

      Delete
    4. wah sesuatu dongg hehe

      Delete
  2. ya karena dengan ketegasan itulah,maka negara akan menjadi aman dan tentram.
    Memang sejarah petrus itu kelihatannya sangat keji,tapi itu salah satu ketegasan pemerintah zamannya presiden Soeharto.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah jadi trisna pro suharto ya?hehe,yups,itulah namanya otoriter,tapi kalo yg berkuasa satu orang begitulah jadinya,hukum semau dia :D

      Delete
  3. wahhh... sayangnya gua gak tau petrus itu siapa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahh lu my,baca dong wkwkwkw

      Delete
    2. Iya gua baca. tapi kok gambarnya ga rapih ya. kwkwkwkwkwkw

      Delete
    3. gambar yg mane??-____-

      Delete
    4. yang mane aja boleh :p

      Delete
  4. Sayangnya tampaknya Indonesia memang perlu diperintah oleh diktator karena moral rakyatnya yg bobrok dan belum siap untuk diberi kebebasan...memang mentalya tuh mental dijajah, sekali dikasih kebebasan malah jadi seenaknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo diktatornya mihak rakyat sih enak,tapi klo yg merintah sekelas soeharto yg tangan dingin ato kim jong il walah,nyerah deh,bisa2 kita semakin terjajah.Dilema negeri kita ya beginilah,dikasih bebas kebablasan,dikekang pengen bebas dan berontak

      Delete
  5. andai saja ada buku deathnote dan dipegang oleh orang sepintar Light, mgkin org2 'jahat' akan tewas.. tetapi kira2 apa jadinya ya kalo negara isinya orang baik semua? apa akan sejahtera?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwk,khayalan tingkat tinggi tuh deathnotenya.Hemm emang sih kita diciptain itu berpasangan,ada yg baik ada yg buruk.Setidaknya saat itu,petrus berhasil mengurangi angka kejahatandan menekan angka pengangguran (tapi menambah angka kematian).Nah jadi ada positif dan negatifnya.Disatu sisi,HAM korban terenggut,tapi disisi lain,Korban premanisme menjadi lega karena mereka tidak lagi diperas preman

      Delete
  6. untung nama petrus.. rada sangar dikit yak, coba kalau namanya petruk, kan lucu wkwkwkwk
    btw.. setuju sama pendapat kamu, sejarah itu harus dijadikan pelajaran yang berharga, agar kejadian buruk di masa lampau tidak terulang lagi di masa sekarang.
    saya kuliah di jurusan sejarah loo #GA ADA YANG NANYAAk... wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. #emang gak nanya gue wkwwkwkw
      ya untung aja petrus,coba petruk?lahh jadi lucu kek komik tatang S deh hahha

      Delete
  7. mati itu sudah rencana Tuhan agar BUMI kita seimbang,hidup keadilan!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkkwkwk,Mario gembool angkat bicara,superrr sekali pak :D

      Delete
  8. Weew saya baru tahu sejarah gini..
    guwe belum lahir kalau tahun segitu --" :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkw ya gitu deh,lu masih dalam pabriknya

      Delete
  9. lagi2 saya bru tau,,mksih ren,,,,,

    ReplyDelete
  10. wahhh.....baru tau aku bang sejarah ini....pertama baca udah ngerii amt yaa si petrus....btw petrus itu nama guru saya,...hehehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahh maaf kalo ada kesamaan nama wkwkwkw

      Delete
  11. sepertinya kita mesti buat kebalikannya sob, penembak misterius khusus pada penjahat berdasi. Kan sekarang para preman sudah banyak yang tobat, nah di markas DPR itu malahan muncul preman-preman besar yang lebih parah dari yang dimasa lalu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. NAh itu dia maksd saya bang,biar ada efek jera,kan saya buat jdulnya "pemeras" rakyat,yang tak lain adalah para koruptor

      Delete
  12. Wew.. kirain mo bahas Seorang Tokoh yang namanya Petrus gitu... salah paham neh!!
    Hwehehehee...

    PETRUS Penembak Misterius, dari sebutannya aja udah SEREEMM, Kejam dan menakutkan!!.
    Sepertinya cara ini emang coocok banget diterapkan disituasi keamanan yang Rendah. Karena jika melihat efek jeranya Para Pelaku Kejahatan ( Preman ), emang sangat efektif.
    Tapi ( kalo Menurut Ayas siy ) boleh diterapkan, asal tidak pake cara Penembakan Penganiayaan ato Pembunuhan segala gitu. Sebab Para Preman itu MANUSIA juga Seperti Kita.
    Lebih baik Diburu dan ditangkapi saja semuanya, Jadi tidak perlu kekerasan atopun Pembunuhan yang sia2!!!

    PizzZZ...
    ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul bang,yang berllu biarlah berlalu,itu jadi catatan kelam perjalanan Indonesia kita.Tapi yg saya maksdkan jika abang benar2 baca adalah,mgkinkah petrus kita bangkitkan lagi utk menghabisi para pemeras rakyat itu?yang semuanya berdasi dan duduk molor di dewan sana?

      Delete
    2. ( Seperti yang Ayas bilang pada komentar sebelumnya )

      ...Sepertinya PETRUS ini emang coocok banget diterapkan disituasi Negara yang sedang dilanda KORUPTORISASI seperti sekarang ini..
      Karena jika melihat efek jeranya Para Pelaku Kejahatan ( Preman ), emang sangatlah efektif.
      Apalagi untuk menakuti Para Koruptor yang seperti tak kenal takut itu!!

      Tapi ( kalo Menurut Ayas siy ) boleh diterapkan, asal tidak pake cara Penembakan Penganiayaan ato Pembunuhan segala gitu. Sebab Para KOruptor itu MANUSIA juga Seperti Kita.
      Lebih baik Diburu dan ditangkapi saja semuanya, Jadi tidak perlu kekerasan atopun Pembunuhan yang sia2!!!

      PizzZZ...

      Delete
    3. hohoho ya bang pizz

      Delete
  13. Petrus itu apanya Petruk bang, hkhkhkhkhk

    ReplyDelete
  14. wew patrus pembunuh bayaran suharto yah? kejem --" :o

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya gitu deh,itulah sejarah NEgara kita,mesti tau itu

      Delete
    2. wah ngeri mas, kalo kayak gitu suharto emang kejem --"
      gila tu orang, kalo masih hidup bisa mati berdiri die

      Delete
  15. wah.. saya lupa bang...

    kayaknya sulit untuk dilakukan pada jaman sekarang... karena sekarang era bebas ataupun bebas pers... pasti akan ketahuan pelakunya
    hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup,Memang susah utk dijman sekarang,apa2 HAM,wkwkwkw

      Delete
  16. bagus kali ya kalau di bangkitkan kembali hohoho :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkw pada kalang kabut para koruptor mgkin

      Delete
  17. waaahh keren yaa mas.. jadi dengan begitu Indonesia pun sedikit lebih tenang dan nyaman meskipun cemas, was-was dan ketakutan.. hmm, mendadak jadi ingat manga Death Note.. pernah baca gk??

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah saya gak pernah baca manga itu mbak wkwkwk,suka sama one piece ajah

      Delete
  18. bacaan2 disini kayaknya X file semua :D

    ReplyDelete
  19. petrus dibangkitkan lagi buat nakutin koruptor bagus itu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah begitukah?tapi dampaknya mesti difikirin lagi

      Delete
  20. Kalo skrg sih koruptor lebih bahaya dari preman. Gw yakin, preman tuh kalo bisa dapat duit pasti gak jahat. Pemerintah tinggal buat lowongan kerja aja buat preman2 ini, jadi scurity kek atau apa kek. Skrg gmn pemerintah mau ngasih lowongan kerja kl duit pmbangunannya di korup.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul bik,setuju saran lu :D

      Delete
  21. dulu di kampung sebelah kampung saya juga ada mas, banyak yang jd korban, satu yang selamat gara pindah ke kampung saya mas

    ReplyDelete
  22. kalo petrus dihidupkan kembali alayaer yang ikut2an bertato pada ciut nyalinya, awkwkwkkwkw
    ane sependapat sama tulisan yg terkhir...
    pemerintah ngga tegas :D

    ReplyDelete
  23. . . oalach,, aq dulu pas skul kok gak diceritain kisah ini ya?!? wach,, jadi baru tau dech aq. huhh. he..86x. oia tenkz ya tuk infonya. keren banget . .

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe ya kenapa ya gak diceritain?hehe oke sama2 balik kesekolah lagi aja biar dikasih tau :P

      Delete